Cara Memerangi Nyeri Akibat Migrain | B' Healthy B' Healthy: Cara Memerangi Nyeri Akibat Migrain
Contact Us:

If You Have Any Problem, Wanna Help, Wanna Write Guest Post, Find Any Error Or Want To Give Us Feedback, Just Feel Free To Contact Us. We Will Reply You Soon.

Name: *


Email: *

Message: *


Skillblogger

LiveZilla Live Help

Sunday, April 26, 2015

Cara Memerangi Nyeri Akibat Migrain

Gejala Migrain
Pusing akibat migrain memang sangat mengganggu. Apalagi jika datang di saat-saat penting seperti ketika pekerjaan sudah mendekati masa deadline. Biasanya jika sakit kepala sebelah sudah menyerang untuk meredakan nyeri yang ditimbulkan obat sakit kepala seringkali kali menjadi alternatif pertama. Namun tentunya anda tak ingin terus-menerus bergantung pada obat dan mencegah sakit kepala datang lagi. Berikut ini ada 13 cara yang bisa anda tempuh guna membantu memerangi nyeri akibat sakit kepala dan mencegahnya datang lagi:

Biofeedback

Biofeedback menggunakan sensor elektronik. Sensor ini bisa memantau fungsi tubuh seperti ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung, dan tekanan darah. Hasilnya berupa data yang disampaikan kembali ke pasien melalui suara atau gambar di layar komputer. Tujuannya untuk membimbing orang bagaimana mengendalikan respon tubuh untuk mencegah sakit kepala. Misalnya menegang dan renggangnya otot.

Hasil studi menunjukkan, rupanya biofeedback bisa efektif untuk mengatasi migrain dan nyeri akibat sakit kepala. Bahkan menurut sebuah analisis terbaru yang dipublikasikan di Headache suggests behavioral therapies, ternyata terapi ini jauh lebih ekonomis dibandingkan menggunakan resep obat.

Akupunktur

Anda tentunya sudah pernah melihat baik di media cetak, online atau elektronik. Ada satu metode pengobatan tradisional dengan memasukkan jarum tipis ke dalam lapisan di bawah kulit. Langkah ini untuk menyetel kembali aliran energi, atau qi, di dalam tubuh. Metode pengobatan dari Timur ini dikenal dengan akupuntur.

Menurut analisis pakar,dalam Cochrane review, mengungkap bahwa akupunktur bisa membantu mencegah migrain akut sehandal penanganan dengan obat namun dengan lebih sedikit efek samping. Bukti juga menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu orang dengan sakit kepala kronis.

Pijat

Untuk bantuan sementara, coba untuk menggosok pelipis atau mendapatkan leher, punggung, kepala, atau pijat bahu. "Anda merasa lebih baik sebentar, tapi kemudian anda harus melakukanya lagi dan lagi," kata Salwa H. Hanna, MD, pemilik, pendiri, dan direktur medis dari Klinik Sakit kepala Denver.

Dalam sebuah riset kecil, orang yang rutin seminggu enam kali menjalani terapi pijat migrenya berkurang dan mampu tidur lebih nyenyak selama menjalani terapi tersebut.

Peregangan

Sakit kepala memicu ketegangan otot. Inilah yang memberikan kontribusi terhadap nyeri. Cobalah meregangkan otot saat sakit kepala mendera. Cobalah masing-masing tiga kali: rentang gerak leher (dagu ke depan, ke atas, dan menuju ke arah bahu masing-masing); bahu mengangkat bahu (bahu naik, naik dan ke depan, dan ke atas dan belakang); dan leher isometrik (tekan telapak ke kening dan memegang; tangan pers pada setiap sisi kepala).

Regangkan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan peregangan selama lima detik, relaks selama lima detik, dan ulangi setiap peregangan tiga sampai lima kali.

Aerobik

Latihan aerobik secara teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, dan berenang, dapat mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, seperti hasil penelitian dari the National Pain Foundation.

Dalam sebuah penelitian kecil pada pasien yang dipublikasikan di the journal Headache, pasien yang tak berolahraga secara rutin mengikuti program bersepeda dalam ruangan selama 12 pekan. Hasilnya, mereka mengalami peningkatan kualitas hidup dan frekuensi migrain yang mereka derita serta nyerinya berkurang.

Meditasi

Berbagai teknik meditasi dapat digunakan untuk memfokuskan perhatian dan menenangkan pikiran dari gangguan seperti nyeri kronis. Tentang hal ini, ada sedikit data tentang efek dari meditasi pada migrain. Para peneliti di Johns Hopkins School of Medicine, di Baltimore, yang terlibat dalam percobaan klinis yang mencoba untuk menentukan apakah Vipassana-teknik meditasi kuno India yang berfokus pada pikiran-tubuh mampu mengurangi frekuensi dan tingkat kronis migrain serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan . Satu studi kecil orang dengan migrain menunjukkan meditasi spiritual mengurangi frekuensi sakit kepala dan toleransi nyeri yang lebih baik lebih dari meditasi sekuler dan relaksasi otot.

Yoga

Yoga menggabungkan antara aktivitas fisik, latihan pernapasan, dan meditasi untuk meningkatkan relaksasi serta menyeimbangkan pikiran, tubuh, dan roh. Dalam sebuah penelitian kecil, tentang sakit kepala, dua kelompok pasien migrain secara acak. Kelompok pertama ditugaskan untuk menjalani tiga bulan terapi yoga dan kedua perawatan dengan menggunakan obat. Hasilnya peserta yoga mengalami penurunan kuantitas serangan, intensitas nyeri juga berkurang serta berkurangnya rasa cemas.

Latihan relaksasi

Metode ini dilakukan dengan cara latihan tarik nafas dalam-dalam, mendengarkan musim santai, atau menggunakan citra mental yang dapat membantu orang bersantai dan mungkin membantu meredakan sakit kepala juga. Meskipun kevalidan terapi ini masih membutuhkan penelitian tambahan, namun dalam sebuah penelitian terhadap 90 orang dengan sakit kepala ditemukan bahwa pelatihan relaksasi meningkatkan kualitas tidur mereka lebih dari akupunktur.

Edmund Messina, MD, direktur medis dari Klinik Sakit kepala Michigan, di East Lansing, mengajarkan 20 menit relaksasi otot-teknik. Di sana pasien ia membimbing pasien untuk diam berbaring, bernafas dalam-dalam dan mengeluarkanya perlahan-lahan. Untuk menjaga agar fikiran tetap fokus mereka juga diajarkan mengucap kalimat-kalimat semacam mantra. Selanjutnya mereka melakukan relaksasi otot, mulai dari jari kaki hingga kepala. "Idenya adalah untuk sadar kapan kelompok anda harus dalam kondisi tegang atau rileks," kata Dr Messina.

Panas dan dingin

Siapapun dapat menggunakan terapi ini,bahkan tidak ada risiko pada wanita hamil. Dr Messina mengatakan terapi ini untuk mengurangi sesak leher, dengan menyebarkan panas ke bagian belakang leher.

Arteri yang memasok darah ke dura (selaput otak) berada di belakang tulang tipis di kuil, Dr Messina menjelaskan. "Itu akan membuat dura tegang dan meradang saat anda mengalami migrain," katanya. Menurunkan suhu darah yang melewati daerah mampu mengurangi terjadinya denyutan.

Hindari nitrat dan nitrit

Dr Hanna menganjurkan untuk menghindari zat yang merangsang sakit kepala, termasuk nitrit dan nitrat dalam daging olahan. Ia juga menyarankan menghindari monosodium glutamat (MSG) yang digunakan dalam makanan sebagai penambah rasa. Beberapa obat jantung juga mengandung nitrat.

Kafein, alkohol, phenylethylamine (yang ditemukan dalam coklat dan keju), tiramin (ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging fermentasi, keju, dan kedelai), dan aspartam (pemanis buatan dalam makanan banyak) juga sebagian pemicu sakit kepala.

Beberapa dokter mengambil dukungan riboflavin (vitamin B2), magnesium, dan koenzim Q10, sebagai bagian dari strategi meredakan sakit kepala. Tapi hanya ada sedikit bukti terkait efektivitas mereka, dan mereka tidak membawa risiko efek samping.

Botox

Botox lebih dikenal sebagai peredam kerut. Suntikan Botox sudah disetujui FDA untuk mengobati orang dewasa dengan migrain kronis. Beberapa suntikan, diberikan di sekitar kepala dan leher setiap 12 minggu. Dua penelitian besar yang didanai oleh Allergan, pembuat Botox, menunjukkan penurunan frekuensi sakit kepala. Tetapi banyak pula mereka yang skeptis dan terus mempertanyakan manfaat terapi ini.

Stimulasit magnetik Transkranial

Menyalurkan pulsa magnetik ke otak bisa menjadi terapi yang berguna untuk meredakan migrain. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ketika pasien migrain yang diobati dengan stimulasi magnetik transkranial, mereka mendapat bantuan yang lebih baik daripada mereka yang diobati rasa sakit mereka dengan perangkat plasebo (penanganan palsu yang bertujuan mengontrol efek dari yang diprediksikan).

Perawatan noninvasif ini membutuhkan waktu sekira satu atau dua jam. Terapi ini dilakukan di klinik dengan menempatkan sebuah kumparan elektromagnetik di dekat kepala. Stimulasi magnetik transkranial, bagaimanapun, masih dianggap sebagai terapi eksperimental untuk mengobati migrain.

Elektroda implan

Penderita sakit kepala sebelah suatu saat mungkin bisa diobati dengan menggunakan elektroda ditanamkan di leher atau otak untuk meredakan nyeri. Salah satu terapi tersebut, yang disebut stimulasi saraf oksipital, memunculkan harapan menjanjikan dalam pengobatan sakit kepala cluster dan migrain, meskipun diperlukan penelitian yang lebih besar.

Dalam perawatan ini, elektroda melalui pembedahan ditanamkan di dasar tengkorak, dekat saraf oksipital. Sebuah sumber daya juga ditanamkan (dekat tulang leher atau di tempat lain dalam tubuh) untuk memberikan impuls listrik melalui kawat ke elektroda.

Sumber : Health.com


Like the Post? Share with your Friends:-

Team SB
Posted By: Team SB

0 comments:

POST A COMMENT

Contact Us

Name

Email *

Message *

 

Latest post

Blog Archive

Pages

About Us

Recent Comment

Copyright © . SkillBlogger. All Rights Reserved.
Designed by :- Probtemplates |